Ketika Liverpool sudah unggul lebih dari 10 poin atas lawan-lawannya di Liga Inggris musim ini, mulai banyak anggapan bahwa Liverpool tak akan mungkin dikejar oleh tim-tim lain dalam perburuan gelar Liga Inggris.
Anggapan yang muncul kemudian adalah hanya Liverpool yang mampu merusak mimpi mereka sendiri di musim ini. Selisih poin yang signifikan tersebut hanya bisa terhapus bila Liverpool melakukan blunder dan sederet kesalahan sendiri.Namun menilik laga Liverpool di markas Tottenham, nyatanya Liverpool tetap menang ketika mereka melakukan banyak blunder dan kesalahan di lapangan.
![]() |
Gol Roberto Firmino adalah buah kejelian pemain-pemain Liverpool memanfaatkan peluang sekecil apapun. Setelah mengalami kebuntuan akibat rapatnya pertahanan Toby Alderweireld dan kawan-kawan, Liverpool mampu menaklukkan Tottenham lewat skema lemparan ke dalam.
Pergerakan tiap pemain Liverpool di kotak penalti Tottenham membuat Firmino akhirnya mendapatkan bola dan menemukan celah yang berujung gol. Skor 1-0 merupakan modal sangat berharga bagi Liverpool di laga lawan Tottenham.
Blunder Lini Belakang
Dengan gol Firmino di babak pertama, Tottenham tak lagi hanya bisa bertahan di babak kedua. Mereka harus keluar menyerang, kecuali mereka puas dengan kekalahan satu gol, sebuah hal yang mustahil terjadi karena tak ada nilai plus dari kekalahan satu gol tersebut.
Situasi ini sudah berjalan sesuai keinginan Liverpool. Dengan permainan lebih terbuka, Liverpool bisa berharap mencetak gol kedua sekaligus menghukum Tottenham dan menamatkan perlawanan mereka.
![]() |
Meski Liverpool menghadirkan sejumlah peluang emas untuk mencetak gol kedua, sorotan layak diarahkan ke lini belakang yang kurang tampil sigap dan disiplin di laga ini.
Pemain-pemain Liverpool beberapa kali kehilangan bola di daerah sendiri yang berdampak bahaya langsung pada gawang Alisson Becker.
Di menit ke-57, Dele Alli punya ruang tembak bebas saat lini belakang Liverpool melakukan kesalahan. Namun keputusan telat Alli menguntungkan Liverpool. Serge Aurier yang melakukan tembakan keras beberapa saat setelahnya tidak punya ruang tembak sebagus Dele Alli sehingga Alisson mampu menjinakkan tembakan itu dengan mudah.
Mourinho lalu memberikan pressing lebih ketat pada Liverpool dengan memasukkan Erik Lamela dan Giovani Lo Celso secara bersamaan. Dengan lebih banyak gelandang, tekanan dari Tottenham pun makin kuat.
[Gambas:Video CNN]
Pada menit ke-75, Liverpool kembali kehilangan bola di daerah pertahanan sendiri. Lucas Moura mendapat bola lalu menyodorkan pada Son Heung Min yang berdiri bebas. Tendangan Son masih melambung di atas gawang.
Kegagalan ketiga Tottenham sampai membuat Jose Mourinho berlutut jadi milik Lo Celso. Lo Celso punya peluang matang saat menyambut umpan silang di muka gawang. Namun tendangan Lo Celso justru melebar dari sasaran.
Tottenham sudah punya cukup modal untuk setidaknya mengakhiri laga dengan hasil imbang, namun hal itu tidak mereka dapatkan.
Kalimat 'Liverpool tak mampu halangi Liverpool juara Liga Inggris' memang terdengar berlebihan karena masih ada 17 laga tersisa bernilai total 51 poin. Namun di laga lawan Tottenham, terlihat jelas bahwa sejumlah kesalahan yang dibuat tetap mengantar Liverpool pada kemenangan.
Dalam sepak bola, tim yang bakal juara liga bukan hanya tim yang bisa menang ketika mereka tampil menawan. Salah satu indikasi kuat tim bakal juara liga adalah mereka tetap bisa menang meski tampil di bawah standar dan melakukan sejumlah kesalahan.Liverpool sudah membuktikan hal itu, bukan hanya satu kali melainkan beberapa kali, di Liga Inggris musim ini. (jal)
Olahraga - Terbaru - Google Berita
January 12, 2020 at 08:50AM
https://ift.tt/2QLtDqD
Liverpool Bahkan Tak Mampu Setop Liverpool Juara Liga Inggris - CNN Indonesia
Olahraga - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2UxZr29
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Liverpool Bahkan Tak Mampu Setop Liverpool Juara Liga Inggris - CNN Indonesia"
Post a Comment