Search

Dominasi Ganda Putra di Malaysia Berakhir dengan Mengecewakan - Jawa Pos

JawaPos.com – Sejak 2016, Indonesia –khususnya sektor ganda putra– tidak pernah absen membawa pulang gelar dari Malaysia Masters. Namun, event pembuka musim 2020 ini berakhir buruk buat wakil Merah Putih.

Dari empat pasangan yang bermain di semifinal, tak satu pun yang lolos ke final. Bahkan dua ganda putra kita yang biasanya perkasa itu.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lebih dulu takluk kepada pasangan Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen 20-22, 21-19, 22-24. Sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyusul tumbang di tangan pasangan Korea Selatan Kim Gi-jung/Lee Yong-dae dengan skor 21-14, 19-21, 15-21.

’’Memang harus diakui mereka lebih unggul. Drive lebih berani, lalu lebih berani maju dan menekan,’’ kata Ahsan mengevaluasi penampilannya dan Hendra. ’’Tadi kami sudah coba main no lob, tapi drive kami banyak yang naik (sehingga tanggung, Red). Permainan depan mereka juga lebih bagus,’’ sahut Hendra.

Pertandingan kemarin sangat menguras tenaga dan emosi buat pasangan berjuluk The Daddies tersebut. Sejak game pertama, mereka kesulitan menghadapi pasangan peringkat keempat dunia tersebut.

Di awal game ketiga, mereka langsung tertinggal. Namun, unggulan kedua itu lebih dulu mencapai interval. Setelah sempat susul-menyusul poin, akhirnya The Daddies mencapai match point. Sayang, Hendra sedang tidak dalam performa terbaik. Dua kesalahan beruntun yang dilakukannya mengharuskan mereka melewati deuce. Saat setting point, lagi-lagi Li/Liu banyak diuntungkan oleh kesalahan Ahsan/Hendra.

Li/Liu sendiri memang tampil jauh lebih gesit. Mereka belajar banyak dari empat kekalahan dari lima pertemuan mereka tahun lalu. Pukulan-pukulan ajaib Ahsan dan Hendra bisa diantisipasi. Juga lebih agresif. ’’Kali ini Li/Liu tidak banyak bikin salah. Mainnya lebih rapi,’’ puji Ahsan.

Sementara itu, Fajar/Rian memulai pertandingan melawan Kim/Lee dengan meyakinkan. Namun, mulai game kedua, dan terlebih game ketiga, ganda putra nomor lima itu dibuat mati gaya. Mereka seperti bingung mau berbuat apa. Jadinya, asal serang, dengan pukulan-pukulan yang tidak bervariasi. Mudah dibaca. Karena menyerang dengan sporadis, defense pun terlupakan.

Pelatih Herry Iman Pierngadi sampai geleng-geleng melihat anak buahnya. Saat interval game ketiga, Herry sempat berujar, ’’Masak sama yang tua (Lee, Red) kalah.’’

’’Kami terbawa irama pelan mereka. Pola main mereka defense, balik serang,’’ kata Fajar. ’’Waktu di game kedua saat angka 5-4, Lee servis dan bolanya seperti melintir dan pengembalian saya pun nyangkut. Memang sempat terpengaruh dari sini. Poinnya langsung jauh,’’ tutur Rian.

Beberapa jam sebelumnya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja tidak berdaya di tangan lawan masing-masing.

Dominasi Juara Ganda Putra Terhenti

2020

TIDAK ADA

2019

Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo

2018

Fajar Alfian/ M. Rian Ardianto

2017

Berry Angriawan/ Hardianto

2016

Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo

Let's block ads! (Why?)



Olahraga - Terbaru - Google Berita
January 12, 2020 at 07:33AM
https://ift.tt/3abvhJM

Dominasi Ganda Putra di Malaysia Berakhir dengan Mengecewakan - Jawa Pos
Olahraga - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2UxZr29

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Dominasi Ganda Putra di Malaysia Berakhir dengan Mengecewakan - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.