Setelah menyaksikan duel dini hari tadi, para peragu kemampuan Erling Haaland harus menutup mulut rapat-rapat.
Bintang Borussia Dortmund dari Nowegia ini membuat Paris Saint-Germain bertekuk lutut pada sebuah pertarungan seru di leg pertama babak 16 besar Liga Champions yang berakhir 2-1 di Signal Iduna Park. Dalam prosesnya dia berhasil memaksa Neymar dan Kylian Mbappe masuk ke dalam bayang-bayangnya.
Lima pertandingan yang dijalani oleh Borussia Dortmund setelah rehat musim dingin telah menghasilkan tidak kurang dari 30 gol. Sebuah angka identik yang dicatatkan PSG dari enam pertandingan Ligue 1 sepanjang 2020. Catatan ini menggaransi malam yang sibuk bagi Roman Burki dan Keylor Navas di bawah mistar gawang.
Tuan rumah yang mengawali gebrakan. Kecepatan dan crossing-crossing Sancho jadi ancaman serius bagi lini pertahanan PSG. Pasukan Thomas Tuchel dipaksa bertahan menghadapi gempuran dan berharap Navas menuntaskan tugas.
Pada kenyataannya, kiper nomor satu Kosta Rika dan pemenang tiga gelar Liga Champions tersebut begitu terlindungi hingga hanya melakukan satu penyelamatan di 45 menit pertama pertandingan ketika menghadapi satu tembakan Sancho dari tepi kotak penalti.
Santainya Navas di babak pertama tidak lepas dari buruknya sejumlah keputusan dari para penyerang Dortmund di area serangan. Ketika gawang terlihat jelas, mereka malah seringkali mengambil gerakan yang keliru.
Di ujung yang lain, benteng pertahanan Dortmund kukuh. Mereka solid dan tidak tergoyahkan oleh serbuan lawan yang tidak efektif.
Neymar sering terlibat dalam duel yang tidak mungkin bisa dimenangkan sementara pergerakan Mbappe tidak seeksplosif seperti biasanya.
Babak kedua dimulai dengan adegan serupa. Dortmund terus membuka peluang hingga pertanyaan yang menggantung bukan lagi apakah mereka bisa menciptakan gol, melainkan kapan mereka bisa melakukannya.

Jawabannya datang 20 menit sebelum bubaran pertandingan dari sumber yang sudah diyakini sebelumnya.
Keputusan Lucien Favre menurunkan striker ketiga pada diri Giovanni Reyna terbukti jitu. Dortmund akhirnya memecahkan kebuntuan ketika Haaland berada di tempat yang tepat untuk menyambar bola rebound dari sepakan Raphael Guerreiro.
Neymar dan PSG tidak menyerah, performa Mbappe yang lebih baik dari babak pertama menghadirkan peluang bagi Neymar untuk menyamakan kedudukan.
Tetapi tidak lama kemudian Haaland kembali mencatatkan nama di papan skor dengan menaklukkan Navas.
Pemain ajaib Norwegia ini tidak hanya menghadirkan keuntungan untuk Dortmund tetapi dia juga berdiri sejajar dengan Robert Lewandowski di daftar pencetak gol terbanyak Liga Champions 2019/20 dengan 10 gol dari tujuh pertandingan sejauh ini dan menjadi pemain tecepat yang mampu mencatatkan dua digit gol di kompetisi ini.
Dari empat starter, Haalnd juga punya koleksi 11 gol, bukan torehan buruk untuk seorang pemain yang baru saja merayakan satu bulan debut di Jerman.
Dari sudut pandang secara objektif, seseorang bisa dengan mudah berargumen jika Haaland memperlihatkan kepintaran bermain. Ketika itu dia terisolasi dari rekan setimnya namun terus mengintai mencari peluang dan meminta dukungan.
Pada usia 19, kemampuannya dalam mencetak gol terbilang luar biasa. Dia berhasil membangkitkan musim Dortmund ketika performa tim itu mulai dianggap medioker.
Dortmund mungkin berharap bisa membawa keunggulan yang lebih besar ke Paris tetapi kemenangan 2-1 adalah hasil yang baik.
Dan satu yang pasti: Dengan kegemilangan Haaland, rasanya kita akan sangat berhati-hati untuk mengatakan Dortmund akan gagal mengeliminasi gol tandang milik PSG di sebuah laga leg kedua yang dipastikan berlangsung sensasional.
Olahraga - Terbaru - Google Berita
February 19, 2020 at 09:38AM
https://ift.tt/325MWPg
Neymar? Erling Haaland Calon Superstar Sepakbola Berikutnya! - Goal.com
Olahraga - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2UxZr29
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Neymar? Erling Haaland Calon Superstar Sepakbola Berikutnya! - Goal.com"
Post a Comment