Praveen/Melati ke final usai menang dramatis atas ganda campuran Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith, 21-15, 21-23 dan 21-11, pada semifinal Minggu (15/3) dini hari WIB.
Sementara Dechapol/Sapsiree sukses ke final usai menaklukkan ganda Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yujung di semifinal.Dikutip dari situs PBSI, Melati mengungkapkan kekuatan utama Dechapol/Sapsiree yang harus diwaspadai pada final All England nanti.
Praveen/Melati bicara kekuatan ganda campuran Thailand di final All England. (Dok. PBSI) |
"Kami banyak komunikasi dan tetap saling mengingatkan, sudah kehilangan gim kedua, gim ketiga jangan terpengaruh," terang Melati.
"Bisa dibilang kami tadi kecolongan di gim kedua. Sudah unggul jauh, akhirnya sempat terkejar. Itu yang membuat kami kehilangan gim kedua. Untungnya di gim ketiga kami bisa menguasai permainan dari awal. Bisa dilihat sendiri dari hasil poin yang cukup jauh," kata Praveen.
"Ada beberapa poin kami terbawa permainan mereka. Permainan Eropa sangat mengandalkan taktik, dengan segala cara, seperti memperlambat tempo akan mereka lakukan. Mereka berhasil di gim kedua. Kami akhirnya tidak mau kecolongan lagi di gim ketiga," tambah Praveen. (bac)Olahraga - Terbaru - Google Berita
March 15, 2020 at 10:51AM
https://ift.tt/2x0gwKp
Praveen/Melati Bicara Kekuatan Thailand di Final All England - CNN Indonesia
Olahraga - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2UxZr29
Bagikan Berita Ini
Praveen/Melati bicara kekuatan ganda campuran Thailand di final All England. (Dok. PBSI)
0 Response to "Praveen/Melati Bicara Kekuatan Thailand di Final All England - CNN Indonesia"
Post a Comment