Perkasa di awal-awal turnamen itu, Garuda Muda kedodoran sehingga kebobolan tiga gol tanpa balas dari Vietnam.
Saya juga kembali mengingat-ingat obrolan saya dengan salah satu rekan kantor CNNIndonesia.com, Angga Indrawan saat istirahat makan siang sebelum laga dimulai. Obrolan kami tentu soal Indra SjafriSaya melontarkan pertanyaan kepada rekan saya itu, apa yang ada dalam benaknya soal Indra Sjafri. Salah satu kesan yang darinya tentang Indra Sjafri adalah 'tangan dinginnya' yang luar biasa.
"Beliau sangat cocok menangani Timnas Indonesia kelompok usia muda. Tapi di grup Whatsapp yang juga ada dia [Indra Sjafri], tak banyak aktif."
"Sekalinya aktif di Whatsaap, hanya mohon doa dan pesan-pesan religius lainnya agar Timnas Indonesia sukses," ujar Angga kemudian mengisap sebatang rokok.
![]() |
Sembari senyum-senyum, saya sempat berpikir positif Indonesia bakal menang dan meraih emas SEA Games 2019. Kenyataannya, kami sama-sama macam Sobat Ambyar menelan kenyataan pahit kegagalan Garuda Muda.
Indra Sjafri sendiri tak serendah hati seperti di grup Whatsapp tuturan sang teman. Setidaknya demikian kesan saya yang beberapa kali mengobrol dengan putra Minang itu.
Tak jarang dia sesumbar. Terkadang 'omong besar' sang juru taktik menjadi kenyataan.
Tengok saja jelang dia memimpin Timnas Indonesia U-23 terbang ke Filipina. Indra Sjafri pernah mengomentari bek timnas Singapura, Jordan Vesterting, yang tidak memasukkan Garuda Muda sebagai tim favorit di Grup B bersama The Young Lions.
"Tim seperti Thailand dan Vietnam secara teknik sangat bagus dan kuat secara fisik. Kami harus bersiap untuk peningkatan intensitas pertandingan di SEA Games," kata Vestering dikutip dari situs FAS.
![]() |
"Ya kalau saya minta jangan takabur, orang takabur dimarahi Tuhan. Suruh tobat dia, suruh dia tobat cepat. Enggak boleh takabur, semoga dia cepat tobat," ujar Indra.
Menariknya, Indonesia mengecundangi Singapura 2-0 pada laga Grup B. Mungkin saat itu The Young Lions belum sempat bertobat meremehkan Andy Setyo dan kawan-kawan. 'Mulut besar' Indra Sjafri pun terbukti benar.
Banyak lagi kata-kata sang pelatih yang sesumbar di SEA Games 2019. Tengok saja sebelum laga semifinal lawan Myanmar.
Secara teknis, Myanmar lebih diuntungkan karena memiliki waktu istirahat lebih lama ketimbang Garuda Muda. Alih-alih mengeluh, Indra Sjafri menganggap itu bukan masalah.
![]() |
"Ya, yang tahu [soal keuntungan istirahat empat hari] itu pelatih Myanmar. Ya mudah-mudahan mereka kena empat hari recovery jangan kegemukan, nanti tidak bisa lari," gurau Indra dalam konferensi pers jelang laga.
Lagi-lagi sesumbar Indra Sjafri saat itu benar. Myanmar dihajar Garuda Muda 4-2 melalui babak tambahan waktu 2x15 menit.
Skuat besutan Velizar Popov yang sempat istirahat empat hari, kerepotan menghadapi Garuda Muda. Para pemain Myanmar bahkan tampak kelelahan di babak extra time sehingga Indonesia menang 4-2.
Indra Sjafri juga pernah sesumbar usai skuatnya lolos dari Grup B. Indonesia lolos dari 'Grup Neraka' yang terdiri dari Vietnam, Thailand, dan Singapura. Pelatih 56 tahun tersebut menampik anggapan bahwa Grup B merupakan 'Zona Neraka.'
"Kalau media tanah air bilang ini grup 'neraka', enggak tahunya grup 'surga'. Bukan grup 'neraka'. Untuk Vietnam hampir jadi neraka kemarin," ia melanjutkan.
Sehari sebelum final, pria berkumis tebal itu juga sempat menyatakan tak perlu begitu ketakutan menghadapi final SEA Games macam orang sakratul maut.
Jauh sebelum SEA Games 2019, Indra Sjafri juga pernah sesumbar ketika menangani Timnas Indonesia U-19 sebelum berlaga di Piala Asia U-19.
![]() |
Indra Sjafri percaya diri berkomentar bahwa tim-tim kuat termasuk Jepang pun saat itu diyakininya mulai 'berkeringat' memikirkan Timnas Indonesia U-19 asuhannya.
Namun, sesumbar Indra Sjafri kala itu 'tidak terwujud'. Evan Dimas dan kawan-kawan saat itu gagal lolos dari fase grup pada ajang di Myanmar.
Di balik keasyikan kami mengobrol soal Indra Sjafri, rekan saya Angga berseloroh. Dia mengungkapkan salah satu petuah dari Minang, yang merupakan kampung halaman sang pelatih.
"Takuruang nak di lua, taimpik nak di ateh [Terkurung hendak di luar, terjepit ingin di atas]," demikian celoteh teman saya sang pujangga dadakan Minang itu .
[Gambas:Video CNN]
Intinya, dia melanjutkan, orang-orang Minang seperti dirinya biasa ditanamkan nilai-nilai agar punya mental pemenang.
Indra Sjafri pun sepertinya ingin menanamkan nilai-nilai itu kepada para anak didiknya di Timnas Indonesia U-23.
Saya pernah beberapa kali pernah mengamati 'briefing' para pemain Timnas Indonesia U-19 dengan Indra dan staf pelatih usai latihan. Dia kerap mengingatkan para pemainnya tidak kalah level dengan raksasa Asia lainnya.
Kata-katanya yang kadang terkesan 'membual' di media, juga pernah diakuinya demi 'menghipnotis' para pemainnya sehingga percaya diri.
Bagi Indra Sjafri, omong kosong jika Timnas Indonesia ingin menargetkan juara namun masih ada rasa minder di antara para pemain, apalagi pelatih.
Meski demikian, upaya sang pelatih rupanya belum cukup 'sakti' mengantarkan Indonesia meraih emas SEA Games 2019. Timnas Indonesia U-23 benar-benar ambyar dihajar Vietnam 0-3.
Indra Sjafri tentu punya kata-kata Andalan: "Semua berpulang kepada takdir yang ditetapkan Tuhan." (har)
Olahraga - Terkini - Google Berita
December 11, 2019 at 07:12AM
https://ift.tt/2sjfiaN
Timnas Indonesia dan Indra Sjafri: Sesumbar Lalu Ambyar - CNN Indonesia
Olahraga - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2UxZr29
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Timnas Indonesia dan Indra Sjafri: Sesumbar Lalu Ambyar - CNN Indonesia"
Post a Comment